Sabar yaa ๐Ÿ˜Š
hero-banner-struktur
hero-banner-second

Artikel Inspirasi

khulafaur rasyidin

Sejarah Singkat Khulafaur Rasyidin

referensi: https://www.gramedia.com/sejarah-singkat-khulaur-rasyidin/

 

Khulafaur Rasyidin adalah kekhalifahan pertama yang berdiri setelah wafatnya Nabi Muhammad pada 632 masehi.

Khulafaur Rasydin berjumlah 4 khalifah, yaitu Abu Bakar ash Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

 

Pada masa kepemimpinannya, Khulafaur Rasyidin memberi kontribusi besar dalam peradaban Islam.

Para khalifah yang berkuasa selalu menerapkan nilai-nilai ajaran Islam dalam kepemimpinannya dan mereka dikenal mempunyai perilaku terpuji yang patut diteladani umatnya.

 

Pada masa kejayaannya, Kekhalifahan Rasyidin membentang dari Jazirah Arab, Levant, Kaukasus, sebagian Afrika Utara, dataran tinggi Iran, dan Asia Tengah.

 

 

Pengertian Khulafaur Rasyidin

Khulafaur Rasyidin berasal dari dua kata, khulafah dan ar-rasyidin.

Khulafah adalah bentuk jamak dari khalifah, yang artinya pengganti, pemimpin atau penguasa yang diangkat setalah Nabi Muhammad SAW untuk melanjutkan tugas beliau sebagai pemimpin agama dan kepala pemerintahan, tetapi bukan sebagai nabi atau rasul.

Sedangkan ar-rasyidin adalah bentuk jamak dari ar-rasyid yang artinya orang yang mendapat petunjuk.

 

Sejarah Khulafaur Rasyidin 

Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, umat muslim sempat mengalami kebingungan karena beliau tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikannya sebagai pemimpin umat Islam.

Hal itu secara tidak langsung memberikan kebebasan kepada umat Islam untuk membuat model pemilihan khalifah

 

Tidak lama kemudian, sejumlah tokoh Muhajirin dan Ansar berkumpul di balai kota Bani Sa'idah, Madinah.

Mereka memusyawarahkan siapa yang akan dipilih menjadi pemimpin selanjutnya. Musyawarah tersebut berjalan cukup alot, karena masing-masing pihak sama-sama merasa berkah menjadi pemimpin umat Islam.

 

Abu Bakar kemudian menengahi dengan mengatakan bahwa umat Islam hendaknya memilih seseorang yang tidak pernah meminta kekuasaan, sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.

Selain itu, kekhalifahan seharusnya dipegang oleh orang yang mampu memegang amanah, tidak gila akan kekuasaan, peka terhadapat masyarakat, dan tidak silau harta.

Dengan kriteria tersebut, umat Muslim sepakat memilih Umar bin Khattab.

Akan tetapi, Umar bin Khattab menolah dan justru meminta Abu Bakan untuk menjadi pemimpin.

Pertanyaan Umar bin Khattab pun diamini oleh kaum Muhajirin dan Ansar serta seluruh umat Islam.

Dengan demikian, Abu Bakar resmi diangkat menjadi khalifah pertama yang mendapat amanah untuk melanjutkan kekhalifahan Islam.

 

 

Pemerintahan Khulaur Rasyidin

Khulafaur Rasyidin memegang kendali pemerintahan Islam selama kurang lebih 30 tahun, dari 632-661 masehi, dan setiap khalifah mempunyai kebijakan berbeda.

 

1. Abu Bakar as Shiddiq (632-634 M)

Pada masa pemerintahan Abu Bakar as Shiddiq (632-634 M), terjadi perang Riddah atau perang melawan kemurtadan untuk mengatasi perpecahan yang terjadi setelah Nabi Muhammad SAW wafat.

Di akhir kepemimpinannya, Abu Bakar memperluas daerah kekuasaan dengan mengirim tentara ke luar.

 

2. Umar bin Khattab (634-644 M)

Ketika Abu Bakar digantikan Umar bin Khattab (634-644 M), Islam mengalami kemajuan sangat pesat.

Pasukannya berhasil mengalahkan dua kekuatan besar saat itu, yakini Romawi di Barat dan Persia di Timur.

Selain itu, kekuasaan Islam pada masa pemerintahan Umar meliputi jazirah Arab, Palestina, Suriah, sebagian Persia, dan Mesir.

 

Umar juga mengesahkan ketentaraan, kepolisan, pekerja umum, sistem kehakiman, hisbah(pengawasan) terhadap pasar, membangun pusat pengawasan terhadap takaran atau timbangan, mencetak Uang negara serta membangun Departemen Pajak dan Tanah (Diwan al Kharf) dan Departemen Keangan (Diwan al Mal.

Sedangkan kepada kelompok non Muslim, Umar memberikan kemerdekaan beragama.

 

3. Utsman bin Affan (644-655 M)

Di masa kepemimpinan Utsman, umat Islam mengalami era paling makmur dan sejahtera.

Wilayah Islam diperluas hingga ke Tripoli, Armenia, Turkistan, Dan Cyprus.

Namun di periode kedua, terjadi perpecahan dan pemberontakan karena jabatan-jabatan strategis di pemerintahan diberikan Utsman kepada keluarganya dari Bani Umayyah.

 

Pada 655 M, sekitar 1.500 orang bahkan datang ke Madinah untuk memprotes kebijakan Utsman.

 

4. Ali bin Abi Thalib (655-660 M)

Ali bin Abi Thalib berusaha mengatasi pemberontakan dengan menarik para amir yang sebelumnya diangkat oleh Utsman. Ia juga mengambil alih tanah yang dihadiahkan Utsman kepada penduduk dengan menyerahkan hasil pendapatan kepada negara.

Ali bin Abi Thalib juga menghadapi pemberontakan dari Talhah, Zubair, dan Aisyah karena tidak mau menghukum pembunuh Utsman.

Mereka minta agar pembalasan dan meteluslah Perang Jamal (unta) karena Aisyah menunggang unta.

Di akhir pemerintahannya, umat terpecah menjadi tiga golongan dan Ali bin Abi Thalib terbunuh oleh salah satunya.

Wafatnya Ali menandai terakhirnya Khulaur Rasyidin.

 

 

Artikel Lainnya

Mari Berjuang Bersama Kami

ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ูููŠ ุนูŽูˆู’ู†ู ุงู„ู’ุนูŽุจู’ุฏู ู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุจู’ุฏู ูููŠ ุนูŽูˆู’ู†ู ุฃูŽุฎููŠู’ู‡ู

Artinya: "Allah senantiasa menolong hamba-Nya,
selama hamba-Nya suka menolong saudaranya." (HR. Muslim)